Bahaya Judi Online (Judol) bagi Peserta Didik Sekolah Dasar

Beberapa tahun terakhir, judi online
atau yang dikenal dengan istilah "Judol" semakin marak di kalangan
masyarakat, termasuk di kalangan pelajar Sekolah Dasar (SD). Isu ini kini
menjadi topik hangat, mengingat dampak yang ditimbulkan pada perkembangan
mental, sosial, dan akademik peserta didik. Meskipun judi online umumnya
dianggap sebagai kegiatan yang hanya melibatkan orang dewasa, teknologi dan
akses internet yang semakin mudah telah membuat anak-anak rentan terpapar. Oleh
karena itu, penting untuk membahas dampak judi online terhadap peserta
didik Sekolah Dasar, yang menjadi kelompok usia paling rentan dalam mengakses
dan terlibat dalam kegiatan tersebut.
Tren judi online yang semakin
berkembang didorong oleh beberapa faktor. Pertama, kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi telah mempermudah akses anak-anak terhadap internet, tanpa
pengawasan yang cukup dari orang tua atau sekolah. Anak-anak yang belum memiliki
kapasitas mental yang matang sering kali terperangkap dalam aktivitas-aktivitas
daring yang tampaknya tidak berbahaya namun pada kenyataannya mengarah pada
praktik judi.
Kedua, platform judi online
sering kali menggunakan berbagai bentuk promosi yang menarik dan permainan yang
tampak seperti hiburan tanpa disadari oleh pemainnya, mengubahnya menjadi
perilaku adiktif. Ketiga, faktor lingkungan sosial juga berperan; anak-anak
yang tumbuh di sekitar individu yang memiliki kebiasaan berjudi bisa cenderung
meniru perilaku tersebut.
Dampak judi online terhadap peserta
didik di sekolah dasar dapat dilihat dari berbagai aspek: Pertama aspek sosial, anak-anak
yang terpapar judi online dapat mengalami gangguan dalam hubungan sosial
mereka. Kecanduan judi bisa membuat mereka lebih terisolasi, menjauh dari
teman-teman sebaya, dan mengabaikan kegiatan sosial yang positif. Selain itu,
mereka cenderung tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara sehat dalam
lingkungan sosial.
Kedua aspek ekonomi, meskipun anak-anak
umumnya tidak memiliki sumber pendapatan sendiri, kebiasaan berjudi dapat
menyebabkan mereka menghabiskan uang orang tua mereka. Jika kebiasaan ini
berlanjut hingga dewasa, akan ada dampak yang lebih besar dalam aspek finansial
mereka, dengan potensi kehilangan pekerjaan dan pengeluaran yang tidak
terkendali.
Keempat aspek politik
dan pendidikan, dari sisi pendidikan, dampak negatif judi online
yaitu berkurangnya konsentrasi dan motivasi belajar. Anak-anak yang terlibat
dalam judi online mungkin mulai mengalami penurunan prestasi akademik,
yang dapat mempengaruhi masa depan mereka. Secara politik, jika fenomena ini
tidak segera ditangani, akan ada pergeseran nilai-nilai moral yang lebih besar
yang akan mengancam masa depan generasi muda.
Beberapa solusi dapat
dipertimbangkan untuk menanggulangi masalah judi online pada peserta
didik di Sekolah Dasar antara lain:
Pertama, penting bagi
sekolah untuk memberikan pendidikan tentang bahaya judi online sejak
dini. Materi yang mencakup dampak sosial, ekonomi, dan psikologis dari judi
harus dimasukkan dalam kurikulum. Selain itu, orang tua juga perlu diberdayakan
untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka mengenai bahaya judi dan
bagaimana cara melindungi diri dari paparan konten negatif di internet.
Kedua, sekolah dan
orang tua perlu berkolaborasi untuk meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan
teknologi oleh anak-anak. Penggunaan perangkat lunak pembatas (parental
control) yang memblokir akses ke situs judi online serta pembatasan
waktu penggunaan gawai dapat membantu mengurangi risiko terpaparnya anak-anak
terhadap konten berbahaya.
Ketiga, pemerintah
perlu memperketat regulasi mengenai akses judi online, terutama yang
menyasar kalangan remaja dan anak-anak. Penegakan hukum terhadap operator judi online
yang tidak mematuhi regulasi adalah langkah penting. Selain itu, kampanye
nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online
perlu digencarkan.
Keempat, menyediakan
kegiatan alternatif yang positif bagi anak-anak, seperti olahraga, seni, atau
pelatihan keterampilan, akan membantu mereka mengisi waktu luang dengan cara
yang lebih produktif dan jauh dari pengaruh buruk judi online.
Judi online (Judol)
memang menawarkan keuntungan finansial yang tampak menggiurkan, namun bahaya
yang ditimbulkannya jauh lebih besar, terutama bagi peserta didik Sekolah Dasar
yang masih dalam proses perkembangan fisik dan mental. Dampak sosial, ekonomi,
dan pendidikan yang ditimbulkan sangat merugikan bagi masa depan generasi muda.
Untuk itu, upaya preventif melalui pendidikan, pengawasan teknologi, dan
penegakan hukum harus dilakukan secara bersamaan. Dengan pendekatan yang bijak
dan kerjasama antara pihak sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah,
diharapkan generasi muda dapat terhindar dari bahaya judi online dan dapat
berkembang menjadi pribadi yang sehat dan produktif.
Penulis: Nasrul Fuad Erfansyah