SSSTikTok sebagai Media Pembelajaran Interaktif: Membuat Video Edukatif PKN dan Pancasila di Sekolah Dasar
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/6ae41d58-516d-4edf-a545-0a8f88cd03f6.jpg)
https://s3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id/ SURABAYA –
Dalam era digital saat ini, pembelajaran berbasis teknologi menjadi solusi
efektif untuk meningkatkan daya tarik dan keterlibatan siswa. Salah satu alat
yang dapat dimanfaatkan guru adalah SSSTikTok, sebuah platform yang
memungkinkan pengunduhan video TikTok tanpa watermark. Dengan memanfaatkan
SSSTikTok, guru dapat membuat dan menggunakan video edukatif bertemakan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dan Pancasila untuk menciptakan pembelajaran
interaktif di Sekolah Dasar (SD).
Video TikTok
sering kali menyajikan konten singkat, kreatif, dan menarik yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari. Guru dapat memanfaatkan fitur SSSTikTok untuk mengunduh
video bertema Pancasila, seperti contoh praktik nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan masyarakat, atau cerita singkat tentang perjuangan pahlawan nasional.
Video tersebut kemudian dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran, misalnya
melalui penyuntingan sederhana menggunakan aplikasi seperti Canva atau
KineMaster.
Penggunaan
SSSTikTok sebagai media pembelajaran memiliki banyak keunggulan. Pertama, video
TikTok bersifat visual dan menarik, sehingga mampu memikat perhatian siswa
dengan cepat. Kedua, format video yang singkat cocok dengan durasi perhatian
siswa SD, memudahkan mereka untuk memahami pesan utama yang disampaikan.
Ketiga, guru dapat memilih video dengan tema yang relevan, seperti gotong
royong, toleransi, atau penghargaan terhadap keberagaman, untuk menggambarkan
penerapan nilai-nilai Pancasila secara nyata.
Salah satu
contoh penerapan adalah mengunduh video yang menunjukkan kegiatan gotong royong
di lingkungan masyarakat. Video ini dapat digunakan sebagai pembuka diskusi
tentang sila ke-3 Pancasila, "Persatuan Indonesia." Guru dapat
meminta siswa untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terlihat dalam video,
kemudian melanjutkannya dengan aktivitas kelompok seperti membuat poster atau
memainkan peran (role play) terkait tema tersebut.
Lebih jauh
lagi, guru juga dapat mengajak siswa untuk menciptakan konten mereka sendiri.
Misalnya, siswa diminta membuat video pendek yang menggambarkan pengamalan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah atau rumah. Video ini kemudian
dapat diunggah ke TikTok sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas siswa.
Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan keterampilan digital, tetapi juga
menanamkan rasa bangga terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Meskipun
SSSTikTok mempermudah akses terhadap konten edukatif, guru perlu bijak dalam
memilih video yang digunakan. Pastikan video memiliki pesan yang positif,
sesuai dengan kurikulum, dan bebas dari unsur yang tidak pantas. Selain itu,
guru harus selalu memandu siswa dalam menggunakan teknologi secara bertanggung
jawab dan produktif.
Melalui
integrasi SSSTikTok dalam pembelajaran PKN dan Pancasila, guru dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis, relevan, dan interaktif.
Pembelajaran tidak hanya menjadi momen transfer pengetahuan, tetapi juga ajang
untuk memperkuat karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa.
Penulis: Annas
Solihin, S.Pd.
Dokumen Foto: istock