Menanamkan Kesadaran: Urgensi Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Pendidikan Dasar

Indonesia merupakan negara yang rawan
bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, gunung meletus, hingga tsunami.
Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana masih rendah. Oleh
karena itu, integrasi pendidikan mitigasi bencana dalam kurikulum pendidikan
dasar menjadi langkah penting dalam membangun generasi yang lebih siap
menghadapi risiko bencana.
Mengapa Mitigasi Bencana Harus Masuk Kurikulum?
Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga terkait, tetapi juga perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan menghadapi situasi darurat. Kurikulum yang menyertakan materi mitigasi bencana dapat meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan, serta mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan Masyarakat.
Pentingnya Mitigasi Kebencanaan
Integrasi
mitigasi kebencanaan dalam kurikulum pendidikan dasar sangat penting untuk
membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi potensi bencana. Pendidikan kebencanaan yang dimulai sejak
dini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi kerentanan terhadap
bencana. Menurut (Rizkiani & Suasti,
2024) Pendidikan Kebencanaan Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan
melakukan sosialisasi dan edukasi kebencanaan yang berkelanjutan di
sekolah-sekolah dapat membantu peserta didik memahami pentingnya kesiapsiagaan
dan mitigasi bencana dalam kehidupan sehari-hari. Menurut (Hariawan,
2020) Pendidikan
kebencanaan di satuan pendidikan anak usia dini dapat meningkatkan
kesiapsiagaan bencana dan mengurangi kerentanan terhadap bencana. Pendidikan di
sekolah sangat penting untuk meningkatkan kesadaran siswa akan risiko bencana
yang ada di sekolah dan mendorong tindakan kesiapsiagaan. Dengan demikian,
integrasi mitigasi kebencanaan dalam kurikulum pendidikan dasar tidak hanya
meningkatkan kesiapsiagaan individu, tetapi juga membentuk budaya mitigasi yang
lebih luas di masyarakat.
Peran
Pendidikan Dasar dalam Membangun Kesadaran Kebencanaan
Pendidikan
berperan penting sebagai alat pembentukan karakter individu. Melalui proses
pendidikan, nilai-nilai moral dan etika ditanamkan, membentuk sikap dan
perilaku yang sesuai dengan norma sosial dan budaya. Menurut (Muhammad
Rizki et al., 2024)
pendidikan bertujuan tidak hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan agama.
Dengan begitu pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga
pada pembentukan karakter, yang esensial dalam membentuk individu.
Menurut (Johan et
al., 2021) Integrasi
mitigasi kebencanaan dalam kurikulum pendidikan dasar terdapat berbagai
keuntungan yang signifikan, antara lain:
1.
Meningkatkan Kesiapsiagaan Siswa: Dengan
memahami risiko bencana dan langkah mitigasi, siswa lebih siap menghadapi
situasi darurat. Pendidikan mitigasi di sekolah membangun budaya siaga bencana
pada anak melalui pembelajaran sains.
2.
Mengurangi Kerentanan Masyarakat: Siswa
yang teredukasi mitigasi bencana dapat menyebarkan pengetahuan ke keluarga dan
komunitas, meningkatkan ketahanan masyarakat dan kesadaran akan risiko bencana
di sekolah.
3.
Membangun Budaya Siaga Bencana:
Integrasi materi kebencanaan dalam pendidikan dasar menanamkan budaya siaga
bencana sejak dini, membentuk masyarakat tangguh.
4.
Meningkatkan Pengetahuan dan
Keterampilan Praktis: Siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan praktis, seperti prosedur evakuasi dan pertolongan pertama, serta
membangun budaya siaga bencana di sekolah.
Strategi Integrasi
Mitigasi Kebencanaan dalam Kurikulum
Strategi integrasi mitigasi
kebencanaan dalam kurikulum pendidikan dasar bertujuan untuk membekali siswa
dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai
potensi bencana. Adapun strategi pada integrasi mitigasi kebencanaan dalam
kurikulum melalui beberapa cara:
1. Pengembangan
Materi Pembelajaran : Pengembangan materi mitigasi kebencanaan
bertujuan memberikan pemahaman tentang risiko dan cara menghadapinya, mencakup
topik seperti jenis bencana, evakuasi, pertolongan pertama, dan pencegahan,
dengan penyesuaian situasi lokal. Materi ini dapat diterapkan dalam berbagai
mata pelajaran.
2. Pelatihan
Guru dan Tenaga Pendidik : Pelatihan guru penting untuk menguasai materi
mitigasi kebencanaan, termasuk keterampilan praktis. Guru terlatih dapat
menanamkan kesadaran kebencanaan pada siswa. Pelatihan harus dilakukan berkala
dan melibatkan pihak terkait.
3. Keterlibatan
Siswa dalam Simulasi dan Kegiatan Mitigasi : Keterlibatan siswa dalam
simulasi mitigasi mengaplikasikan pengetahuan, membentuk keterampilan praktis,
dan menciptakan budaya siaga bencana, serta meningkatkan rasa tanggung jawab
dan kepedulian terhadap keselamatan.
Tantangan dalam Integrasi
Mitigasi Kebencanaan
Tantangan dalam integrasi
mitigasi kebencanaan meliputi keterbatasan sumber daya dan infrastruktur,
perbedaan akses serta pemahaman antarwilayah, yang dapat menghambat efektivitas
pendidikan kesiapsiagaan bencana di sekolah.
1. Kendala
Sumber Daya dan Infrastruktur : Keterbatasan sumber daya dan
infrastruktur menjadi tantangan dalam integrasi mitigasi kebencanaan di
kurikulum. Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, kekurangan fasilitas
dan tenaga pendidik yang kompeten, sehingga pendidikan kebencanaan kurang
optimal dan siswa tidak mendapatkan pengalaman belajar yang efektif.
2. Perbedaan
Akses dan Pemahaman Antara Wilayah : Perbedaan geografis dan kesadaran
masyarakat menjadi tantangan dalam mitigasi bencana di sekolah. Perkotaan
memiliki akses lebih baik dibanding daerah terpencil, sementara pemahaman
masyarakat yang rendah menghambat integrasi kurikulum. Jenis ancaman bencana
yang beragam memerlukan pendekatan yang spesifik dan sesuai kondisi lokal.
Kesimpulan
Kesadaran
mitigasi bencana sejak dini penting karena Indonesia rentan terhadap bencana
alam. Sebagaimana dinyatakan oleh (Hukita
Ismaura et al., 2024) Pendidikan
kebencanaan membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi
situasi darurat, membentuk generasi tanggap dan siap siaga. Integrasi dalam
kurikulum diharapkan menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan tangguh
menghadapi bencana di masa depan.
Harapan
bagi pendidikan Indonesia adalah peningkatan investasi, kesadaran mitigasi
bencana, infrastruktur, dan koordinasi antar lembaga. Dengan perubahan iklim
yang memburuk, Indonesia perlu lebih proaktif menghadapi ancaman bencana di
masa depan.
"Sedia
payung sebelum hujan, tanam ilmu sebelum bencana datang."
Referensi
Hariawan,
R. (2020). Pentingnya Pendidikan Kebencanaan Di Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini. 4(2).
Hukita Ismaura, Ayi Sobarna, & Nurul Afrianti.
(2024). Pendidikan Mitigasi Gempa Bumi Sesar Lembang Bagi Anak Usia Dini. Jurnal
Riset Pendidikan Guru Paud, 81–88. https://doi.org/10.29313/jrpgp.v4i2.5059
Johan, H., Mayub, A., & Wardana, R. W. (2021).
Integrasi Pendidikan Mitigasi Dalam Konten Pembelajaran Sains Sebagai Upaya
Membangun Kesadaran Mitigasi Dari Jenjang Sekolah. 19(01).
Muhammad Rizki, Putri Dewi Sinta, & Herlini
Puspika Sari. (2024). Pendidikan Sebagai Pembentuk Karakter Era Modern Menurut
Perspektif Ibnu Khaldun. Reflection : Islamic Education Journal, 2(1),
174–185. https://doi.org/10.61132/reflection.v2i1.425
Penulis :
Mahasiswa S3 Pendidikan Dasar,
Universitas Negeri Surabaya
Nurul Agustin (24011516028)