Sekolah Dasar Swasta Makin Terdepan, Sekolah Dasar Negeri Giat Berbenah
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/96ee2f08-166c-46fd-84b3-75d3b9ff7def.jpg)
Pondasi pendidikan seseorang adalah pendidikan dasar yang bersifat
wajib ditempuh oleh setiap warga negara yang menjadi tanggungjawab pemerintah,
sehingga disebut wajib belajar. Pendidikan dasar di Indonesia bertujuan untuk
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang utuh. Pada jenjang ini anak
diberikan stimulus untuk mengembangkan kemampuan kognitif, social serta
emosional mereka. Sehingga diharapkan menjadi manusia Indonesia yang beriman
dan bertaqwa pada Tuhan, berakhak mulia dan berkepribadian yang luhur. Selain
itu diharapkan mereka akan cakap, kritis, kreatif dan inovatif.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk mampu
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran pendidikan dasar
bagi anak sangatlah penting. Pendidikan dasar di Indonesia diselenggarakan pada
satuan pendidikan yang dikelola oleh pemerintah atupun pihak swasta melalui
lembaga ataupun yayasan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan dasar dilakukan
dalam satuan pendidikan berbentuk sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah atau
bentuk lain yang sederajat. Pendidikan
dasar ini ajarkan pada anak usia 6 hinggga 12 tahun. Sekolah dasar ini pada
umumnya ditempuh selama 6 tahun yang terdiri dari tingkat kelas 1 sampai 6.
Muatan pembelajaran pada jenjang ini membekali anak dengan pendidikan karakter,
pemahaman abstrak dan juga numerasi.
Satuan pendidikan dasar di Indonesia berupa pendidikan sederajat
SD/MI, baik formal maupun nonformal. Sekolah dasar (SD) merupakan satuan
pendidikan dasar secara umum sedangkan madrasah ibtidaiyah (MI) merupakan
satuan pendidikan sederajat SD yang menyelenggarakan pendidikan dengan kekhasan
agama Islam. Pengelolaan SD maupun MI dikelola oleh pemerintah dan juga
dikelola oleh masyarakat. SD dan MI negeri dikelola oleh pemerintah menggunakan
kurikulum nasional, sedangkan SD dan MI swasta dikelola oleh masyarakat. SD
swasta di bawah lingkup kemendikbud sedangkan MI swasta di bawah Kemenag.
Sekolah dasar swasta ada pula yang di bawah naungan Kemenag yaitu sekolah dasar
berbasis agama, misalnya SD Islam , SD Kristen, SD Katolik dan lainnya
Banyaknya sejenis sekolah di Indonesia membuat persaingan yang ketat
dalam mendapatkan perserta didik baru setiap tahunnya. Setiap sekolah
menyuguhkan performa terbaik ditinjau dari pengemasan pelaksanaan pembelajaran,
kurikulum yang digunakan, lingkungan belajar yang aman nyaman didukung oleh
fasilitas lengkap dan ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh peserta didik
dalam mengembangkan bakat serta minatnya. Orang tua berperan penting dalam
menentukan pendidikan anak, utamanya jenjang pendidikan dasar. Setiap keluarga
pasti menginginkan yang terbaik untuk anak mereka. Pemilihan sekolah dasar bagi
anak tidak terlepas dari harapan orang tua dan pengembangan potensi diri anak.
Orangtua memilih visi, misi sekolah yang sesuai dengan harapan tujuan keluarga.
Widyanto (2014) menyebutkan sekolah berbasis agama banyak diminati masyarakat
di Asia Tenggara khususnya di Indonesia. Fenomena di masyarakat yang
membutuhkan landasan keimanan dalam menjalani kehidupan sangat diperlukan.
Porsi pendidikan agama yang banyak tentu didapatkan pada sekolah berbasis
agama. Banyak orang tua memilih sekolah swasta berbasis agama dari pada sekolah
negeri. Latar belakang dan status sosial orang tua juga memperngaruhi pemilihan
sekolah ana. Orang tua dengan kematangan ekonomi dan sibuk bekerja lebih
memilih sekolah swasta. Fania salah satu orangtua yang berprofesi sebagai
karyawan swasta di salah satu perusahaan di Tuban menyampaikan bahwa alasan
memilih sekolah swasta berbasis agama adalah untuk menghemat waktu dan biaya.
Sekolah swasta anak mendapatkan pengajaran agama dan mengaji, sekolahnya
fullday jadi tidak perlu memiliki asisten rumah tangga untuk menemani anak
sembari ditinggal bekerja, anak tidak perlu kesana-kemari untuk pindah tempat
mengaji. Dengan memilih sekolah swasta lebih tenang karena anak berada di
lingkungan akademis. Anak diantar dan dijemput pihak sekolah orang tua lebih
tenang dalam bekerja. Hal ini berbeda dengan Muharji, salah satu orang tua
siswa kelas 3 di SDN Kingking Tuban lebih memilih sekolah negeri untuk anaknya.
Menurut pemaparannya SD negeri lebih murah biayanya dibandingkan dengan sekolah
swasta, lebih dekat dengan rumah sehingga anak lebih mandiri bisa berangkat dan
pulang sendiri. Selain itu anak punya cukup waktu untuk istirahat dan bermain.
Untuk mengaji dilakukan sore hari di mushola dekat rumah dan belajar setelah
magrib. Anak tidak lelah dengan kegiatan kesahian di sekolah.
Sekolah dasar negeri ataupun swasta memiliki kelebihan dan
keterbatasan sendiri. Sekolah negeri memiliki guru yang memiliki kompetensi
tidak diragukan lagi. Guru di sekolah negeri direkrut oleh pemerintah melalui
mekanisme yang ketat sehingga guru yang diterima merupakan guru yang sesuai
kualifikasi. Kurikulum yag digunakan pada sekolah negeri menggunakan kurikulum
nasional. Pada sekolah negeri lingkungan belajar lebih heterogen sehingga
memungkinkan peserta didik untuk belajar memahami keberagaman yang ada di
Indonesia. Biaya pendidikan di sekolah negeri cenderung murah bahkan ada beberapa
sekolah yang gratis tidak dipungut biaya pendidikan. Kualitas pendidikan pada
sekolah dasar negeri kian dipacu untuk selalu unggul dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat. Beberapa SD telah menerapkan penambahan porsi kegiatan
keagamaan yaitu sholat dhuhur setelah kegiatan pembelajaran berakhir sekaligus
mengaji. Menerapkan kegiatan istiqosah setiap hari jumat dan tadarus di hari
sabtu pagi.
Penulis: Novialita Angga Wiratama