PGSD Kebumen FKIP UNS Kunjungi S3 Dikdas FIP UNESA untuk Bahas Inovasi Pembelajaran Digital
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/2dce05c7-da0f-4191-a51b-6ea8a1e26edf.jpg)
S3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kebumen berkolaborasi dengan Program Studi S1 PGSD, S2 Pendidikan Dasar, dan S3 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam acara Kunjungan dan Seminar Bersama bertajuk “Inovasi Pembelajaran di Sekolah Dasar”. Acara ini berlangsung pada 7 Mei 2024 di Auditorium Gedung O5 lantai 3 FIP UNESA Kampus 2, Lidah Wetan.
Dalam sambutannya, Dekan FIP UNESA, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai bagian dari upaya memajukan pendidikan di tingkat dasar. “Momen ini harus kita manfaatkan untuk bertukar pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide inovatif dalam mengembangkan pembelajaran digital di sekolah dasar,” ucapnya.
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/gallery/0808a659-f5af-45e0-a4ff-88d4bc58dd10.jpg)
Dosen PGSD FKIP UNS, Dr. Moh. Salimi, M.Pd., dalam presentasinya membahas pentingnya ecoliteracy dan keterampilan sosial (social skills) dalam pendidikan abad ke-21. Ia menekankan perlunya cooperation (kerjasama), assertion (ketegasan), responsibility (tanggung jawab), dan self-control (pengendalian diri) dalam pengembangan keterampilan sosial siswa. “Penting bagi seorang calon pendidik untuk dapat menanamkan head (kognitif), heart (emosional), hands (aktif), dan spirit (koneksional) pada siswa untuk menyukseskan pembelajaran berorientasi ecoliteracy,” lanjutnya.
Selanjutnya, dosen PGSD UNESA, Hendrik Pandu Paksi, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran. Ia menyatakan, “Belajar sesuai dengan keadaan dan memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitar sudah tidak relevan dengan era saat ini.” Dalam video bertajuk “Enabling a Future of Communication, Collaboration, and Connectivity”, Hendrik menekankan perlunya perkembangan pendidik yang seiring dengan kemajuan dunia untuk mencetak anak didik yang mampu bersaing di tingkat global.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta, yang diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pengembangan lebih lanjut kolaborasi antara kedua institusi. Diskusi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di tingkat dasar, melalui inovasi dan integrasi teknologi dalam pembelajaran.
Penulis: Nelly Najwa