Membangun Pendidikan Dasar yang Berkelanjutan melalui Teknologi Deep Learning dan Glokalisasi
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/81b7c683-5f4f-4e28-acf4-4071b5550d1a.jpg)
s3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id
SURABAYA – Pendidikan dasar
merupakan fondasi bagi pembentukan karakter dan kompetensi anak-anak yang akan
mempengaruhi masa depan mereka. Di tengah tantangan globalisasi yang terus
berkembang, ada kebutuhan untuk menyelaraskan pendidikan dengan konteks lokal
tanpa mengabaikan perkembangan global. Salah satu cara untuk mencapainya adalah
dengan mengintegrasikan teknologi deep learning dan glokalisasi
dalam kurikulum pendidikan dasar. Kombinasi keduanya dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang berkelanjutan, adaptif, dan relevan dengan
perkembangan zaman.
Apa
Itu Deep Learning dan Glokalisasi dalam Pendidikan?
Deep
learning adalah cabang dari
kecerdasan buatan yang memfokuskan pada pembelajaran mesin menggunakan
algoritma untuk meniru cara manusia belajar dan memproses informasi. Dalam
pendidikan, teknologi ini dapat digunakan untuk menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kebutuhan siswa secara individual, memberikan pengalaman
yang lebih personal dan efektif.
Sementara
itu, glokalisasi dalam pendidikan adalah pendekatan yang menggabungkan
aspek global dan lokal. Pendidikan yang mengadopsi konsep glokalisasi tidak
hanya mengajarkan materi global tetapi juga menanamkan nilai-nilai, budaya, dan
kearifan lokal. Dengan demikian, siswa tidak hanya siap menghadapi tantangan
global, tetapi juga menghargai dan melestarikan budaya serta tradisi mereka
sendiri.
Peran
Deep Learning dalam Pendidikan Dasar yang Berkelanjutan
Deep
learning dapat memainkan peran yang sangat penting dalam pendidikan dasar yang
berkelanjutan, di antaranya:
- Personalisasi
Pembelajaran - Salah satu
keunggulan utama dari deep learning adalah kemampuannya untuk menganalisis
data besar dan mempersonalisasi pembelajaran. Sistem berbasis deep
learning dapat menilai kemajuan belajar siswa, mengidentifikasi kelemahan
mereka, dan memberikan materi tambahan yang sesuai dengan kebutuhan
individu. Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan
efektif, membantu siswa berkembang sesuai dengan kemampuan mereka
masing-masing.
- Pembelajaran
Adaptif dan Responsif - Dengan
algoritma yang canggih, deep learning memungkinkan sistem pembelajaran
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam proses belajar siswa.
Misalnya, jika seorang siswa kesulitan dalam memahami konsep tertentu,
sistem dapat menyesuaikan tingkat kesulitan atau metode pengajaran yang
lebih sesuai untuk membantu siswa tersebut. Ini memastikan bahwa setiap
siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka tanpa ada yang tertinggal.
- Pengolahan
Data untuk Perbaikan Berkelanjutan - Deep learning tidak hanya berguna dalam proses
pembelajaran, tetapi juga dalam pengelolaan data pendidikan. Dengan
menganalisis data dari ujian, tugas, dan interaksi siswa, sistem ini dapat
memberikan wawasan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Data ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kurikulum dan menyarankan
perubahan agar pendidikan tetap relevan dengan kebutuhan masa depan.
- Aksesibilitas
dan Inklusi - Deep
learning dapat digunakan untuk menciptakan materi pembelajaran yang lebih
inklusif dan mudah diakses. Teknologi ini dapat mengembangkan aplikasi
pembelajaran yang dapat menyesuaikan dengan berbagai gaya belajar, serta
menyediakan sumber daya pendidikan untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Dengan demikian, deep learning dapat membantu menciptakan sistem
pendidikan yang lebih adil dan merata, mendukung keberlanjutan dalam
pendidikan dasar.
Glokalisasi:
Menjembatani Pendidikan Global dan Lokal
Dalam
konteks pendidikan dasar, glokalisasi bertujuan untuk menciptakan keseimbangan
antara pengetahuan global dan lokal. Pendekatan ini sangat penting dalam
memastikan bahwa pendidikan tidak hanya mengajarkan keterampilan dan
pengetahuan internasional tetapi juga menanamkan rasa cinta dan kebanggaan
terhadap budaya dan tradisi lokal. Beberapa cara glokalisasi dapat diterapkan
dalam pendidikan dasar adalah:
- Integrasi
Kearifan Lokal dalam Kurikulum
- Melalui glokalisasi, nilai-nilai dan kearifan lokal dapat diintegrasikan
ke dalam kurikulum. Misalnya, materi pembelajaran yang mengajarkan tentang
budaya lokal, tradisi, bahasa daerah, serta sejarah dan kesenian daerah
setempat. Hal ini dapat memberikan siswa pemahaman yang lebih dalam
tentang identitas mereka, yang akan memperkuat rasa kebanggaan dan
keterhubungan dengan komunitas mereka.
- Penggunaan
Teknologi untuk Meningkatkan Pengajaran Lokal - AI dan deep learning dapat digunakan
untuk menciptakan alat pendidikan yang berbasis pada budaya lokal.
Misalnya, aplikasi berbasis AR (Augmented Reality) yang memperkenalkan
siswa pada situs sejarah atau cerita rakyat lokal melalui pengalaman
visual yang mendalam. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk belajar lebih
interaktif dan menarik, sambil menghargai tradisi mereka.
- Kolaborasi
dengan Pendidik dan Komunitas Lokal - Pendidikan berbasis glokalisasi juga mencakup kolaborasi
antara sekolah dan komunitas lokal. Melalui program-program yang
melibatkan masyarakat, siswa dapat langsung belajar dari para ahli atau
tokoh lokal mengenai keterampilan atau pengetahuan yang spesifik. Hal ini
tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga mendukung
pelestarian tradisi lokal yang dapat diteruskan kepada generasi
berikutnya.
- Globalisasi
dengan Perspektif Lokal - Selain
mengajarkan pengetahuan global, pembelajaran berbasis glokalisasi juga
memastikan bahwa siswa memiliki kemampuan untuk berpikir global, sambil
tetap mengedepankan nilai-nilai lokal. Dengan menggunakan teknologi deep
learning, materi pembelajaran dapat disesuaikan agar siswa dapat memahami
bagaimana isu-isu global berhubungan dengan kehidupan lokal mereka.
Tantangan
dan Solusi dalam Menerapkan Deep Learning dan Glokalisasi
Meskipun
deep learning dan glokalisasi memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan
yang perlu diatasi untuk penerapannya secara efektif:
- Keterbatasan
Infrastruktur Teknologi - Di
banyak daerah, keterbatasan akses terhadap teknologi dan internet masih
menjadi hambatan utama. Untuk itu, diperlukan investasi dalam
infrastruktur pendidikan agar teknologi dapat diakses oleh semua siswa,
terutama di daerah-daerah terpencil.
- Kesenjangan
Pendidikan dan Pelatihan Guru
- Guru-guru perlu dilatih untuk memahami dan mengintegrasikan teknologi
dalam pengajaran mereka. Pengembangan profesional yang berkelanjutan dan
pelatihan terkait dengan teknologi pendidikan adalah kunci untuk
memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara efektif.
- Pelestarian
Kearifan Lokal yang Tepat
- Integrasi kearifan lokal dalam kurikulum perlu dilakukan dengan bijak,
memastikan bahwa pengetahuan lokal tidak hanya dipertahankan, tetapi juga
diajarkan dengan cara yang relevan dan menarik bagi siswa modern.
Membangun
pendidikan dasar yang berkelanjutan melalui teknologi deep learning dan
glokalisasi dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif,
adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan menggabungkan potensi
teknologi dan budaya lokal, kita dapat mempersiapkan siswa tidak hanya untuk
menghadapi dunia global tetapi juga untuk tetap menghargai dan melestarikan
warisan budaya mereka. Dengan langkah-langkah yang tepat, pendidikan dasar di
masa depan akan lebih kuat, berkelanjutan, dan siap menghadapi tantangan yang
ada.
Penulis: Annas Solihin, S.Pd.