Teknologi Augmented Reality Sebagai Motivasi Belajar Siswa
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/ac78157e-42a8-4660-9b6e-5b2386af4841.jpg)
Dengan adanya perkembangan teknologi, terciptalah
sebuah teknologi yang dapat menggabungkan dunia nyata denagn elemen digital
secara real-time yaitu teknologi augmented reality. Teknologi tersebut dapat
menciptakan kegiatan yang interaktif dan menarik sehingga siswa memiliki
motivasi belajar yang lebih tinggi. Teknologi tersebut bukan hanya dapat
digunakan dalam belajar, tetapi dengan teknologi tersebut kita dapat mengubah
cara kita melihat dunia, bekerja dan berinteraksi.
Hasil dari kemajuan teknologi, kebutuhan akan interaksi
digital dan inovasi dalam pendidikan, maka muncul lah teknologi augmented
reality yang lagi marak digunakan para guru untuk menyampaikan materi kepada
siswa. Dengan adanya teknologi augmented reality guru dapat menyampaikan materi
lebih mudah dan efisien. Namun, masih banyak juga para pendidik yang masih
belum bisa mengikuti alur dari globalisasi sehingga mengalami keterbelakangan
dalam penggunaan teknologi terbarukan ini.
Dampak sosial yang sangat signifikan dalam penggunaan
teknologi augmented reality adalah dapat menciptakan pembelajaran interaktif di
sekolah yang dapat membantu siswa memahami konsep komplek melalui visualisasi
3d. Namun, terkadang siswa yang terlalu focus terhadap dunia digital daripada
lingkungan sekitar, dapat berpotensi mengurangi kesadaran social. Sebagai
contoh konkretnya adalah ketika siswa terlalu focus terhadap visual 3d yang
berada di gadget mereka akan mengalami kesulitan memahami intruksi yang
diarahkan oleh guru.
Untuk mengahadapi tantangan tersebut, guru harus bisa
menyeimbangkan antara teknologi dan interaksi langsung dengan siswa. Dengan
melakukan interaksi langsung dengan siswa dapat membantu mereka memandang
teknologi bukan sebagai pengganti interaksi manusia tetapi sebagai pelengkap
atau sebagai media dalam proses pembelajaran.
Teknologi augmented reality memperkaya pembelajaran
dengan visualisasi interaktif yang meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa.
Namun, tantangan seperti kurangnya kesadaran sosial akibat fokus berlebih pada
dunia digital memerlukan perhatian. Guru berperan penting dalam menyeimbangkan
teknologi dengan interaksi langsung, menjadikan augmented reality sebagai
pelengkap, bukan pengganti, untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
seimbang.
Penulis: Galuh Dwi
Purwasih
Sumber Gambar: Google