Pemanfaatan Sampah Sebagai Penguatan Ekoliterasi Siswa
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/c97f530d-4de7-4b18-95d2-de50fada85d1.jpg)
Sampah plastik kini telah menjadi permasalahan global yang sangat
mencolok di lingkungan. Berdasarkan data dari Bank Dunia dalam sebuah laporan
yang berjudul “What a Waste: A Global
Review of Solid Waste Management” memberikan paparan bahwa jumlah sampah
dunia terus mengalami peningkatan sebesar 70% dimulai dari tahun ini hingga
tahun 2025, yaitu dari 1,3 ton/tahu
meningkat menjadi 2,2 miliar ton/per tahun. Sedangkan jumlah sampah di
negara Indonesia sebesar 11,3 juta ton di tahun 2023 dan meningkat menjadi 31,9
ton di tahun 2024. Jumlah sampah yang semakin meningkat mengakibatkan berbagai
macam problematika.
Melalui tingginya produksi sampah yang berakibat pada dampak lingkungan
dan sosial. Tingginya produksi sampah yang tidak terkendali menjadi
permasalahan yang penting bagi negara untuk bisa segera ditanggulangi agar
tidak menimbulkan bahaya penyakit, bau tak sedap, terjadinya perubahan iklim,
polusi kimia, dan mikroplastik. Sedangkan sampah plastik perlu diolah agar
memiliki dampak positif dan bernilai ekonomis. Praktik pengelolaan sampah yang
didasarkan pada sistem, agar sampah tidak terbuang sia-sia.
Sebagai antisipasi langkah konkret dari masyarakat, perlu ditekankan adanya
sistem pengelolahan sampah yang efektif agar dapat terkelola dengan sistematis
dan berkelanjutan. Konsep 3R menjadi tren kegiatan konkret dalam mengatasi
sampah berlebihan, yaitu Reduce : Mengurangi kegiatan yang dapat
menimbulkan sampah, Reuse : Menggunakan kembali sampah yang masih bisa
digunakan, Recycle : Mengolah kembali sampah menjadi produk atau barang
yang bermanfaat. Di sisi lain, sampah saat ini harus dikelola agar berdaya guna
dan memiliki ekonomis. Di kawasan Kabupaten Jombang terdapat 3 sekolah yaitu di
SDN Kapanjen 2, SDN Diwek 1, dan SDI
Sabilillah Jombang yang telah
memanfaatkan sampah menjadi berbagai macam aneka daur ulang menghasilkan. Aneka
daur ulang tersebut diantaranya yaitu pot bunga, kerajinan tangan, ecobrik,
alat untuk menanam bibit, dan pengomposan. Berbagai bentuk keragaman tersebut
menuai berbagai macam nilai rupiah yang relevan dikaitkan dengan kelompok
ekonomi kreatif dan UMKM.
Di SDN Kapanjen 2, SDN Diwek 1 dan SDI Sabilillah Jombang juga
tengah diterapkannya pemanfaatan sampah organik dan anorganik jenis
non-B3 sebagai media dalam pembelajaran berbasis ekoliterasi diharapkan mampu
meningkatkan peran siswa untuk terlibat dalam peningkatan kesadaran ekologi
sejak dini. Karena melalui media pembelajaran, siswa akan dilibatkan pada
pengalaman yang melibatkan pikiran dan emosi yang terjalin dalam kegiatan yang
menyenangkan dan mendorong prakarsa siswa. Penanaman kesadaran lingkungan di
tingkat sekolah dasar ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kecerdasan ekologi siswa
sejak dini, sehingga ketika terjun di kehidupan masyarakat sekolah dasar dapat
mengaplikasikannnya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan
berbasis ekoliterasi menjadi sarana
praktis dalam mempersiapkan siswa sebagai makhluk sosial yang mampu berinteraksi
dengan sesama manusia dan lingkungan sosial. Pendekatan kegiatan ekoliterasi
juga telah mendukung penerapan kurikulum merdeka belajar dan proyek penguatan
profil pelajar Pancasila (P5). Di dalam program P5 juga dikembangkan model
pembelajaran yang relevan yaitu PjBL (Project
Based Learning) yang saat ini menjadi isu populer model pembelajaran di
sekolah dasar. Model pembelajaran PjBL menjadi tren model pembelajaran
rekomendasi di era perkembangan pembelajaran sekolah dasar di era revolusi
industri 4.0.
Penulis: Emy
Yunita Rahma Pratiwi, M.Pd.