Pemanfaatan Deep Learning dalam Pendidikan Dasar: Perspektif Teknologi Menuju Era Glokalisasi
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/bb5d3dcf-a245-4642-b54e-131a556fd90a.jpg)
s3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id
· SURABAYA – Pendidikan dasar
di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjembatani kebutuhan
pembelajaran yang adaptif dan relevan dengan era globalisasi, khususnya di
tengah pesatnya perkembangan teknologi. Salah satu inovasi yang menjadi sorotan
adalah penerapan teknologi deep learning untuk mendukung pembelajaran
yang lebih dinamis dan personal.
Teknologi
ini berpotensi membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan, termasuk
di tingkat pendidikan dasar. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence/AI), deep learning mampu memberikan pengalaman
pembelajaran yang adaptif, sesuai kebutuhan siswa, dan mendukung pencapaian
tujuan pendidikan di tingkat lokal maupun global.
Deep
Learning dan Tantangan di Pendidikan Dasar
Pendidikan
dasar memiliki peran krusial dalam membentuk fondasi pengetahuan dan karakter
peserta didik. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak tantangan,
mulai dari disparitas kualitas pendidikan di daerah hingga metode pengajaran
yang konvensional dan kurang menarik bagi siswa generasi digital.
Teknologi
deep learning hadir sebagai solusi untuk memperbaiki ekosistem pembelajaran
tersebut. Apa itu deep learning? Secara sederhana, deep learning adalah
bagian dari AI yang memungkinkan sistem komputer mempelajari pola kompleks dari
data besar. Teknologi ini telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti
kesehatan, bisnis, dan transportasi, dan kini mulai diterapkan dalam
pendidikan.
Beberapa
manfaat deep learning dalam pendidikan dasar antara lain:
- Personalisasi
Pembelajaran
Dengan algoritma deep learning, sistem pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. Misalnya, siswa yang memiliki kelemahan dalam matematika akan diberikan latihan yang lebih spesifik, sementara siswa yang unggul dapat menerima tantangan yang lebih tinggi. - Pengembangan
Kurikulum Dinamis
Teknologi ini dapat menganalisis data besar dari hasil belajar siswa untuk merancang kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan lokal, namun tetap mengikuti standar global. - Efisiensi
Penilaian
Proses penilaian yang biasanya memakan waktu lama dapat dilakukan lebih cepat dan akurat dengan bantuan teknologi deep learning. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih fokus pada pengajaran dan interaksi dengan siswa.
Glokalisasi
dan Relevansinya dalam Pendidikan Dasar
Dalam
konteks pendidikan dasar, konsep glokalisasi menjadi semakin relevan.
Glokalisasi adalah upaya menggabungkan keunggulan lokal dengan tuntutan global.
Pendidikan dasar yang berbasis glokalisasi bertujuan untuk membangun kompetensi
global siswa tanpa melupakan identitas lokalnya.
Deep
learning berperan penting dalam mendukung glokalisasi. Sebagai contoh, di
daerah pedesaan yang memiliki tantangan akses pendidikan, teknologi ini dapat
digunakan untuk menyediakan materi pembelajaran berbasis AI yang memperhatikan
konteks budaya lokal.
Sebagai
ilustrasi, siswa di Papua dapat mempelajari matematika dengan pendekatan
berbasis cerita lokal, sementara siswa di perkotaan mempelajari hal serupa
dengan pendekatan teknologi tinggi. Dalam skala global, siswa di seluruh
Indonesia tetap memiliki akses terhadap standar pendidikan internasional
melalui teknologi AI.
Implementasi
Teknologi: Studi Kasus dan Tantangan
Penggunaan
teknologi deep learning di pendidikan dasar sudah mulai diterapkan di beberapa
negara maju. Contohnya, Jepang menggunakan teknologi ini untuk mengembangkan adaptive
learning systems yang membantu siswa memahami konsep sulit seperti STEM
(Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Di
Indonesia, implementasi teknologi ini masih dalam tahap awal. Salah satu pilot
project yang cukup sukses adalah penggunaan platform pembelajaran berbasis
AI di beberapa sekolah kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Meskipun
hasil awalnya menjanjikan, tantangan dalam implementasi teknologi ini tetap
ada, di antaranya:
- Keterbatasan
Infrastruktur
Banyak sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki akses internet memadai, apalagi perangkat pendukung seperti komputer atau tablet. - Kurangnya
Pemahaman Guru
Teknologi deep learning membutuhkan pendampingan dari tenaga pengajar yang terlatih. Namun, banyak guru yang belum familiar dengan teknologi ini sehingga perlu pelatihan khusus. - Privasi dan
Keamanan Data
Pengumpulan data siswa untuk analisis algoritma menimbulkan isu privasi yang harus ditangani dengan serius.
Kolaborasi
Lokal-Global untuk Masa Depan Pendidikan
Penerapan
deep learning dalam pendidikan dasar tidak dapat berjalan tanpa kolaborasi
antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta. Pemerintah memiliki
peran penting dalam menyediakan regulasi dan infrastruktur, sementara sektor
swasta dapat membantu dengan menyediakan teknologi dan pelatihan.
Contoh
nyata kolaborasi ini adalah program pelatihan guru berbasis teknologi yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan
perusahaan teknologi internasional. Program ini tidak hanya melatih guru
menggunakan teknologi AI, tetapi juga membantu mereka memahami bagaimana
memadukannya dengan metode pengajaran tradisional yang relevan secara budaya.
Menuju
Pendidikan Dasar yang Berdaya Saing Global
Pemanfaatan
deep learning di pendidikan dasar bukan hanya tentang modernisasi teknologi,
tetapi juga upaya menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif, adaptif,
dan relevan. Di era glokalisasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk
menjadikan teknologi sebagai alat transformasi pendidikan yang mendukung
pencapaian SDG (Sustainable Development Goals).
Namun, transformasi ini memerlukan komitmen kuat dari berbagai pihak. Dengan langkah yang tepat, pendidikan dasar di Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat global tetapi juga menjadi contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat identitas lokal.
Penulis: Annas Solihin, S.Pd.