Peluang dan Tantangan S3 Pendidikan Dasar di Era Digital: Menciptakan Kompetensi Global dengan Fokus Lokal
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/27569380-d7ce-4432-ac5f-dd7afce555de.jpg)
s3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id · SURABAYA – Di tengah
transformasi pendidikan di era digital, program S3 Pendidikan Dasar
menjadi tonggak penting dalam mencetak tenaga pendidik, peneliti, dan pengambil
kebijakan yang mampu menjawab tantangan global sekaligus menjaga relevansi
lokal. Dengan kemajuan teknologi dan tuntutan glokalisasi, program ini
menawarkan berbagai peluang untuk menciptakan lulusan yang kompeten di ranah
global tanpa melupakan akar lokalnya. Namun, di balik peluang tersebut,
terdapat tantangan signifikan yang harus diatasi.
Peluang Program S3 Pendidikan Dasar di Era Digital
- Integrasi Teknologi dalam Penelitian dan Pembelajaran
Era digital menghadirkan peluang untuk mengintegrasikan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan Augmented Reality (AR) ke dalam penelitian dan pembelajaran. Mahasiswa S3 dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menganalisis data pendidikan, menciptakan media pembelajaran interaktif, serta mengevaluasi efektivitas metode pengajaran berbasis teknologi.
Contoh: Pemanfaatan big data untuk memahami pola
belajar siswa di berbagai daerah dapat membantu menciptakan kurikulum yang
lebih inklusif dan relevan secara lokal.
- Peningkatan Akses Kolaborasi Global
Program S3 membuka peluang kolaborasi dengan universitas dan peneliti di seluruh dunia. Melalui platform digital seperti MOOCs (Massive Open Online Courses) dan seminar daring internasional, mahasiswa dapat berbagi wawasan, memperluas jaringan, dan memperkuat kompetensi global mereka. - Penguatan Kompetensi Lokal melalui Glokalisasi
Dengan memanfaatkan teknologi digital, mahasiswa S3 dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Mereka dapat mendigitalisasi budaya lokal, tradisi, dan kearifan lokal untuk dijadikan bagian dari materi pembelajaran, menjaga warisan budaya tetap relevan dalam pendidikan modern. - Kemudahan dalam Publikasi Ilmiah
Era digital memberikan akses yang lebih luas terhadap jurnal internasional dan platform publikasi ilmiah. Mahasiswa S3 memiliki peluang untuk memperluas dampak penelitian mereka melalui publikasi di jurnal bereputasi global.
Tantangan Program S3 Pendidikan Dasar di Era
Digital
- Kesenjangan Infrastruktur Digital
Tidak semua institusi pendidikan memiliki infrastruktur digital yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil. Hal ini menghambat akses mahasiswa terhadap teknologi yang diperlukan untuk penelitian.
Solusi: Pemerintah dan universitas perlu berinvestasi
dalam peningkatan infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet yang
stabil dan perangkat pendukung penelitian.
- Kebutuhan Kompetensi Teknologi pada Mahasiswa
Mahasiswa S3 dari latar belakang non-teknologi sering kali menghadapi kesulitan dalam mengadopsi teknologi digital. Literasi digital menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung penelitian dan pembelajaran berbasis teknologi.
Solusi: Institusi pendidikan perlu menyelenggarakan pelatihan
intensif tentang teknologi terkini, seperti analisis data, pengembangan media
pembelajaran berbasis AR, dan penggunaan alat kecerdasan buatan.
- Isu Etika dan Privasi Data
Penggunaan teknologi dalam pendidikan sering kali melibatkan pengumpulan dan analisis data siswa. Ini menimbulkan tantangan terkait privasi dan keamanan data.
Solusi: Diperlukan kebijakan yang ketat dalam pengelolaan
data, termasuk pedoman etis bagi mahasiswa S3 dalam penelitian yang melibatkan
teknologi.
- Tuntutan Publikasi Internasional
Mahasiswa S3 dihadapkan pada tuntutan publikasi di jurnal internasional bereputasi. Proses ini membutuhkan waktu, biaya, dan kompetensi bahasa Inggris yang tinggi.
Solusi: Universitas perlu menyediakan bimbingan intensif
dan dukungan, seperti layanan proofreading dan workshop penulisan ilmiah dalam
bahasa Inggris.
Transformasi Pendidikan Dasar Melalui Lulusan S3
Program S3 Pendidikan Dasar memiliki peran
strategis dalam menciptakan transformasi pendidikan yang relevan dengan
kebutuhan global dan lokal. Berikut adalah dampak yang dapat dihasilkan oleh
lulusan program ini:
- Penciptaan Kurikulum Berbasis Teknologi dan Budaya Lokal
Lulusan S3 dapat merancang kurikulum yang mengintegrasikan teknologi modern dengan konten lokal, menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi siswa. - Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif
Dengan keahlian dalam teknologi, lulusan S3 mampu mengembangkan model pembelajaran interaktif seperti gamifikasi, simulasi berbasis AR, atau platform belajar adaptif berbasis AI. - Peningkatan Kualitas Guru Pendidikan Dasar
Sebagai peneliti dan pengambil kebijakan, lulusan S3 dapat memberikan pelatihan bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran, meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar. - Penyelesaian Masalah Pendidikan Lokal
Lulusan S3 dapat berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan pendidikan lokal, seperti kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dan daerah terpencil, melalui pendekatan berbasis data dan teknologi.
Kolaborasi untuk Pendidikan Dasar yang Berkelanjutan
Untuk mencapai visi glokalisasi dalam pendidikan
dasar, program S3 membutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk:
- Universitas: Menyediakan fasilitas penelitian yang memadai
dan mendukung pengembangan teknologi.
- Pemerintah: Membuat kebijakan yang mendorong integrasi
teknologi dan mendanai penelitian di bidang pendidikan dasar.
- Masyarakat: Mendukung penerapan hasil penelitian dalam
konteks pendidikan lokal.
- Industri Teknologi: Berkontribusi dalam menyediakan solusi
teknologi yang dapat diakses oleh institusi pendidikan.
Era digital membawa peluang besar bagi program S3
Pendidikan Dasar untuk menciptakan lulusan yang kompeten secara global
dengan fokus pada nilai-nilai lokal. Namun, kesenjangan infrastruktur,
kompetensi teknologi, dan isu etika data tetap menjadi tantangan yang harus
diatasi.
Dengan kolaborasi yang erat antara universitas,
pemerintah, dan masyarakat, program ini dapat menjadi motor penggerak
transformasi pendidikan dasar yang relevan, inklusif, dan berkelanjutan.
Penulis: Annas Solihin, S.Pd.