Glokalisasi Teknologi dalam Pendidikan Dasar: Studi Kasus di Program Doktor
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendidikandasar.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/31d0c0b3-6698-41b5-a683-3802ad1356f2.jpg)
s3pendidikandasar.fip.unesa.ac.id
· SURABAYA – Di era globalisasi
yang serba digital, tantangan utama pendidikan dasar adalah menemukan
keseimbangan antara adopsi teknologi modern dan pelestarian kearifan lokal.
Fenomena glokalisasi – integrasi elemen global dan lokal – menjadi
solusi strategis untuk menghadirkan pendidikan yang relevan secara
internasional namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal.
Program doktoral (S3)
di bidang pendidikan dasar memegang peran penting dalam memfasilitasi
riset-riset yang mendalami sinergi ini. Dengan pendekatan interdisipliner,
program ini membuka peluang untuk mengimplementasikan glokalisasi teknologi
dalam pembelajaran, menghasilkan dampak nyata yang dirasakan baik oleh siswa,
guru, maupun masyarakat. Artikel ini mengeksplorasi konsep glokalisasi
teknologi, penerapannya dalam pendidikan dasar, serta studi kasus dari program
doktor yang berhasil menyinergikan keduanya.
Glokalisasi dalam Konteks
Pendidikan Dasar
Glokalisasi adalah
proses mengadaptasi elemen global agar sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai
lokal. Dalam pendidikan dasar, konsep ini mencakup:
- Penggunaan Teknologi Global yang Relevan Secara LokalTeknologi seperti augmented reality (AR), deep learning, dan platform e-learning dapat disesuaikan dengan konteks budaya lokal, misalnya menghadirkan konten pembelajaran berbasis cerita rakyat atau sejarah daerah.
- Peningkatan Kesadaran MultikulturalMengintegrasikan unsur-unsur lokal ke dalam teknologi pendidikan membantu siswa memahami identitas mereka sambil membuka wawasan tentang keberagaman global.
- Kolaborasi Antara Peneliti, Guru, dan MasyarakatProses glokalisasi memerlukan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak untuk memastikan bahwa teknologi tidak hanya bermanfaat secara praktis tetapi juga relevan secara sosial.
Teknologi dalam
Pendidikan Dasar: Peluang dan Tantangan
Teknologi digital
menghadirkan peluang besar dalam pendidikan dasar, termasuk:
- Personalisasi Pembelajaran: Platform berbasis AI seperti ChatGPT
dan Gemini AI dapat memberikan pengalaman belajar yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing siswa.
- Interaktivitas dan Imersi: Media seperti virtual reality (VR)
memungkinkan siswa untuk menjelajahi lingkungan budaya lokal secara
virtual, meningkatkan daya tarik pembelajaran.
- Akses ke Pengetahuan Global: Teknologi membuka pintu untuk mengakses
sumber daya pendidikan global yang berkualitas tinggi.
Namun, ada pula
tantangan yang perlu diatasi:
- Kesenjangan Teknologi: Tidak semua wilayah memiliki
infrastruktur yang memadai untuk mengakses teknologi canggih.
- Minimnya Literasi Teknologi pada Guru: Guru pendidikan dasar sering kali
kesulitan mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan berbasis lokal.
- Resistensi terhadap Perubahan: Beberapa komunitas cenderung skeptis
terhadap adopsi teknologi karena dianggap mengikis nilai-nilai
tradisional.
Peran Program Doktor
dalam Glokalisasi Teknologi
Program S3 pendidikan
dasar menjadi katalis dalam proses glokalisasi teknologi melalui:
1. Penelitian yang
Berfokus pada Integrasi Lokal-Global
Mahasiswa doktoral
didorong untuk mengembangkan penelitian yang mengintegrasikan teknologi global
dengan kearifan lokal. Contohnya:
- Menggunakan deep learning untuk
mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis cerita rakyat Nusantara.
- Menciptakan alat bantu pembelajaran
matematika yang memanfaatkan pola tenun tradisional.
2. Pengembangan
Kurikulum Berbasis Glokalisasi
Program doktoral dapat
merancang kurikulum yang memadukan teknologi dengan elemen budaya lokal,
seperti:
- Etnopedagogi Digital: Pendekatan pembelajaran yang menggunakan
teknologi untuk memperkenalkan budaya lokal.
- E-Learning Lokal: Platform digital yang menyertakan materi
pembelajaran berbasis tradisi dan adat setempat.
3. Kolaborasi
Multidisiplin
Program S3 pendidikan
dasar mendorong kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan
solusi pendidikan yang inovatif dan berakar pada konteks lokal.
Studi Kasus:
Implementasi Glokalisasi Teknologi dalam Pendidikan Dasar
Beberapa program
doktoral telah berhasil menerapkan konsep glokalisasi teknologi dalam
pendidikan dasar. Berikut beberapa contoh studi kasus:
1. Virtual Reality
untuk Eksplorasi Budaya Lokal
Sebuah riset yang
dilakukan di program S3 pendidikan dasar mengembangkan aplikasi VR yang
memungkinkan siswa menjelajahi situs-situs budaya di daerah mereka, seperti
candi atau pasar tradisional. Proyek ini tidak hanya meningkatkan pemahaman
siswa tentang sejarah lokal tetapi juga membuat pembelajaran lebih menarik.
2. Augmented Reality
dalam Pembelajaran Zero Waste
Di Surabaya, mahasiswa
S3 menciptakan aplikasi AR untuk mengajarkan konsep zero waste melalui simulasi
berbasis pasar tradisional. Teknologi ini membantu siswa memahami pentingnya
keberlanjutan dengan cara yang interaktif.
3. Etnomatematika
Berbasis Digital
Proyek lain
mengembangkan modul pembelajaran matematika berbasis digital yang menggunakan
motif batik sebagai media visual untuk mengajarkan konsep geometri. Pendekatan
ini tidak hanya meningkatkan minat siswa terhadap matematika tetapi juga
memperkuat identitas budaya mereka.
Dampak dan Manfaat
Glokalisasi Teknologi
1. Pendidikan yang
Kontekstual dan Relevan
Integrasi teknologi
dengan nilai-nilai lokal menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan kontekstual
bagi siswa, terutama di pendidikan dasar.
2. Peningkatan
Kreativitas dan Inovasi
Pendekatan glokalisasi
mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan
teknologi untuk memecahkan masalah lokal.
3. Penguatan
Identitas Budaya
Melalui pembelajaran
berbasis lokal, siswa lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka
sambil tetap terhubung dengan perkembangan global.
4. Meningkatkan
Kompetensi Guru
Guru yang terlibat
dalam proses glokalisasi teknologi cenderung memiliki literasi digital yang
lebih baik dan mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Glokalisasi teknologi
adalah pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan pendidikan dasar
di era globalisasi. Dengan mengintegrasikan teknologi modern dan nilai-nilai
lokal, sistem pendidikan dapat menciptakan pembelajaran yang relevan, adaptif,
dan berkelanjutan.
Program doktoral di
bidang pendidikan dasar memegang peranan kunci dalam mewujudkan visi ini.
Melalui penelitian, pengembangan kurikulum, dan kolaborasi multidisiplin,
glokalisasi teknologi dapat diimplementasikan dengan lebih efektif, memberikan
manfaat nyata bagi siswa, guru, dan masyarakat luas.
Sebagai negara dengan
kekayaan budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi
pemimpin global dalam memadukan teknologi dan kearifan lokal dalam pendidikan
dasar. Dengan komitmen yang kuat dari para peneliti, pendidik, dan pembuat
kebijakan, masa depan pendidikan yang glokalis dapat terwujud.
Penulis: Annas Solihin, S.Pd.